MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN
Perkembangan Ilmu Manajemen/Evolusi
Teori Manajemen
Dosen Pembimbing : H. Rois Arifin. SE.MMM.
Nama Kelompok : 1.
Fitri Ayu Lestari
(21801083022)
2. Putri Ningsih (21801083040)
3. Melinda Ramadhanti (21801083041)
Kelas : Perbankan Syariah 01
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami
petunjuk serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tak dapat terselesaikan dengan baik
walaupun belum sempurna. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda
tercinta yakni nabi Muhammad S.A.W.
Makalah ini disusun sebagai bentuk tanggung jawab kami
dalam menempuh mata kuliah Pengantar Manajemen serta sebagai bukti proses
pembelajaran kami dalam Pengantar Manajemen ini. Oleh sebab itu kami mohon maaf
jika masih banyak kekeliruan yang kami tulis dalam makalah ini, serta mohon
bimbingan dari dosen kami serta kritik dan saran atas keberlangsungan bentuk
proses belajar kami dalam makalah ini yang bisa disampaikan langsung kepada
penyusun makalah. Terimakasih.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iii
BAB
1. PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1 Latar
belakang......................................................................................................
1.2
Rumusan Masalah................................................................................................
1.3
Tujuan Penulisan..................................................................................................
BAB
2. PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1
Sejarah Perkembangan Manajemen......................................................................
2.2
Evolusi Teori Manajemen.....................................................................................
2.3
Teori Manajemen Klasik......................................................................................
2.4 Pendekatan Hubungan Manusiawi......................................................................
2.5 Pendekatan Manajemen Modern.........................................................................
2.6 Pendekatan Sistem Manajemen...........................................................................
2.7 Pendekatan Kontingensi......................................................................................
2.8 Manajemen dalam Kontek 4.0 atau Era Milenia..................................................
BAB
3. KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah manajemen berasal
dari kata management, berasal dari kata “ to manage “ yang artinya
mengurus atu tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan bagaimana
cara megatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar
usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi,
mengarahkan, mengorganisasikan serta mengawasi kegiatan mencapai secara efisien
dan efektif tujuan organisasi atau Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, penarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
di tetapkan
Manajemen adalah cabang dari ilmu
sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal
ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti
perkembangan zaman. Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan
ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti
memiliki sejarah termasuk juga manajemen.
Seperti diketahui ilmu manajemen
berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada
kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer. Oleh
karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran
pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap
hal lainnya mengenai manajemen.
Seseorang manajer hendaklah
mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi)
manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari
berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai
untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer
menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau
membuat keputusan yang baik.
1.2
Rumusan Masalah
1. Sejarah Perkembangan Manajemen
2. Evolusi Teori Manajemen
3. Teori Manajemen Klasik
4. Pendekatan Hubungan Manusiawi
5. Pendekatan Manajemen Modern
6. Pendekatan Sistem Manajemen
7. Pendekatan Kontingensi
8. Manajemen dalam Kontek 4.0 atau Era Milenia
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Sejarah Perkembangan
Manajemen
2. Untuk
mengetahui Evolusi Teori Manajemen
3. Untuk
mengetahui Teori Manajemen Klasik
4. Untuk
mengetahui Pendekatan Hubungan
Manusiawi
5. Untuk
mengetahui Pendekatan Manajemen Modern
6. Untuk
mengetahui Pendekatan Sistem Manajemen
7. Untuk
mengetahui Pendekatan Kontingensi
8. Untuk
mengetahui Manajemen dalam Kontek 4.0
atau Era Milenia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Perkembangan Manajeman
Ilmu Manajeman telah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.
Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa
memperdulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang direncanakan apa yang
harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin
bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana yang ditentukan
Peradaban kuno pada bagian barat
Mesopotamia dari tulisan orang-orang Mesir kuno sekitar tahun 1200 sebelum
masehi menunjukkan sudah adanya pengetahuan serta penggunaan manajeman untuk
pengelolahan soal-soal politik. Begitu pula dengan sejarah Yunani kuno dan
kerajaan Romawi banyak memberikan bukti tentang pengetahuan manajemen, terutama
dalam siding-sidang pengadilan, praktik-praktik pemerintah, organisasi ketentaraan,
kesatuan usaha usaha kelompok dan
pelaksana otoritas. Pada sejarah peradaban dunia barat, juga diketahui bahwa
gereja Katolik banyak memberikan sumbangsih kea rah pengetahuan manajemen
melalui pengembangan struktur organisasi sedunia dan melalui penggunaan
otoritas dalam bidang pekerjaan manajeman.
Ilmu manajemen berkembang sejalan
dengan perkembangan sejarah manusia. Pada sekitar abad ke-18, di Eropa dan
Amerika perusahan- perusahaan besar bermunculan. Dengan berkembangnya ukuran,
aktifitas perusahaan, operasi dan masalahnya pun akan semakin kompleks. Dengan
demikian, pengoperasian semakin rumit, teknologi-teknologi baru bermunculan
(untuk mengatasi persoalan). Disisi lain, konsumen yang membeli hasil produksi
perusahaan mulai beragam tabiatnya. Karena itu, para praktisi dan akademisi
satu persatu bermunculan menawarkan konsep-konsep manajemen dalam pengelolahan
yang lebih baik. Konsep ini dari waktu ke waktu terus berkembang semakin hari
semakin baik. Sejarah perkembangan ilmu manajemen sebenarnya juga menggambarkan
betapa manusia selalu berusaha menaklukkan berbagai tantangan yang ada di
sekitarnya. Manusia membuat sesuatu menjadi lebih baik, lebih mudah dan lebih
efektif.
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Periode Waktu
|
Aliran Manajemen
|
Kontributor
|
1870 – 1930
|
Manajemen Ilmiah
|
Frederick W. Taylor
Frank dan Lillian Gilbreth
Henry Gantt
Harington Emerson
|
1900 – 1940
|
Teori Organisasi Klasik
|
Henri Fayol
Jame D. Mooney
Mary Parker Follett
Herbert Simon
Chester I. Banard
|
1930 – 1940
|
Hubungan Manusiawi
|
Hawthorne Studies
Elton Mayo
Fritz Roethlisberger
Hugo Munsterberg
|
1940 - sekarang
|
Manajemen Modern
|
Abraham Maslow Cris Argyris,
Douglas McGregor, Edgar Schien, David McCleland, Robert Blake & Jane
Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dan sebagainya, serta ahli ahli operation
research (management science)
|
2.2. Evolusi Teori Manajemen
Sebelum abat ke- 20 terjadi dua
peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun
1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah dokrin ekonomi klasik. Dalam bukunya
itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labour) yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas
tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industry pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48000 peniti dalam sehari. Akan tetapi jika orang bekerja sendiri sudah sangat
hebat menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian
kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan cara berikut :
a. Meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap tiap pekerja
b. Menghemat waktu
yang terbuang dalam pergantian tugas
c. Menciptakan mesin
dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja
Peristiwa penting ke dua yang
memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi industry di Inggris.
Revolusi Industri memadai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga
manusia, yang berakibat pada berpindahnya kegiatan produksi dari rumah rumah
menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan membuat manajer manajer
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari dan lain-lain.
Dalam bahasan ini
ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu:
1. aliran manajemen klasik
2. aliran hubungan manusiawi
3. aliran manajemen modern
2.3. Teori manajemen Klasik
Periode zaman manajemen ilmiah,
didahului oleh revolusi industry pada abad ke-19 yang menyebabkan meningkatnya
kebutuhan pada suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Usaha usaha
pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritis. Pembahasan perkembangan-
perkembangan teori teori dan prinsip prinsip manajemen selanjutnya akan
dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan gagasan mereka.
a. Manajemen ilmiah
Ilmu manajemen
muncul setelah negara Eropa Eropa barat dan Amerika dilanda revolusi indrustri,
yang terjadi sekitar abad-19 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip prinsip lama
yang sudah tidak efektif dan efesien lagi. Ada 2 tokoh yang mengawali munculnya
manajemen ilmiah ini, yaitu :
1.
Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada tahun
1800-an sebagai manajer pabrik permintaan kapas di new lanark, scotlandia. Dari
hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bila mana terhadap mesin diadakan suatu
perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula
apabila tenaga kerja dipelihara dan di rawat ( dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya). Oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi eksternal dan
internal dari pekerjaan.
2.
Charles Babbage (1792-1871)
Kontribusi Charles
Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanisme yang pertama,
mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerjasama
yang paling menguntungkan antara para pekerja dengen pemilik perusahaan, juga
membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Adapun aliran
manajemen ilmiah (Scientific Manajement) ditandai dengan berbagai kontribusi
diberikan oleh para tokoh aliran manajemen ilmiah yaitu Frederick W. Taylor dan Lillian Gilbreth, Henry Gantt, Harington Emerson.
3.
Frederick W. Taylor ( 1856-1915)
Taylor dikenal
sebagai bapak manajemen ilmiah (Scientific Manajement). Taylor telah memberikan
prinsip prinsip dasar (falsafa) penerapan pendekatan ilmiah dan manajemen, dan
mengembangkan sejumlah teknik teknik untuk mencapai efesiensi. Dari hasil
penelitian dan analisanya taylor menegmukakan 4 prinsip manajemen ilmiah yaitu:
a. Menghilangkan
sistem coba coba dan menerapkan metode ilmu pengetahuan di setiap unsur unsur
kegiatan.
b. Memilih pekerjaan
terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan
pendidikan kepada pekerja.
c. Setiap petugas
harus menerapkan hasil hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d. Harus dijalin
kerjasama yang baik antara pemimpin dan pekerja.
4. Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1917)
Frank adalah
seorang pemilik perusahaan kontraktor bangunan. Ia mengamati, sebenarnya banyak
pekerjaan yang mubazir dalam proyek proyek dalam pekerjaannya. Misalnya tentang
gerakan gerakan pekerjaan dalam menyusun batu bara. Yang sangat terkenal adalah
ketika ia mengamati 18 gerakan yang dilakukan oleh tukang batu, ia menemukan
sesungguhnya tidak semuanya perlu dilakukan. Maka ia menyarankan agar dari 18
gerakan tersebut diringkas menjadi 5 gerakan saja, yang benar benar penting.
Dengan pengurangan ini, ia bisa meningkatkan produktifitas sebsar 200%.
Sedangkan Lillian Gilbreth, lebih tertarik pada aspek aspek manusia
dalam bekerja, seperti seleksi, penempatan kerja, dan latiha personalia. Dia
mengemukakan gagasannya dalam bukunya, yang berjudul The Psychology of
Manajement. Baginya manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir yaitu
memebantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
5.
Henry L. Gantt (1861-1919)
Gagasan Gantt yang sangat terkenal dan hingga kini masih ramai
penggunaannya adalah Gantt Chart, yaitu tabel
perencanaan yang menggambarkan pekerjaan dan target pekerjaan sekaligus juga
biayanya. Dengan tabel ini perusahaan maupun individu dapat mengontrol apakah
perencanaan sudah seperti yang diharapkan, baik dari segi biaya maupun waktu.
Penegmbangan Gantt Chart ini kini digunakan secara meluas aplikasinya seperti
perangkat lunak yang berbasis PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Program ini memeberikan gambaran tentang sebuah pekerjaan, jalur
penyelesaiannya, jalur atau pekerjaan kritis yang harus diselesaikan terlebih
dahulu sebelum jalur lain, waktu penyelesaian dan lain lain.
6.
Harington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 prinsip prinsip efesiensi yang sangat
terkenal itu yang secara ringkas adalah sebagai berikut : Tujuan tujuan
dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang dilakukan masuk akal, adanya staf yang
cakap, disiplin, balas jasa yang adil, laporan laporan yang terpercaya, segera,
akurat dan ajeg, pemberian perintah, adanya standar standar dan skegul skegul,
kondisi yang standar disasi, operasi yang distandar disasi, intruksi intuksi
praktis tertulis yang terstandar, balas jasa efesiensi.
b.
Teori organisasi
klasik
1. Henri Fayol (1841-1925)
Fayol membagi
operasi operasi perusahaan menjadi 6 kegiatan yang semuanya saling tergantung
satu dengan yang lain. Kegiatan kegiatan tersebut adalah (1) Teknik produksi
dan manufacturing produk, (2) Komersial pembelian bahan baku dan penjualan
produk, (3) Keuangan [finansial] perolehan dan penggunaan modal, (4) Keamanan
perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) Akuntansi pelaporan, pencatatan biaya,
laba dan hutang, pembuatan neraca, dan pengumpulan data statistik (6)
Manajerial
2. Jame D. Mooney
Menurut Mooney untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 kaidah dasar
yaitu : (1) Koordinasi, syarat syarat adanya koordinasi meliputi wewewnang,
saling melayani, doktrin [perumusan tujuan] dan disiplin (2) Prinsip skalar,
proses skalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin
dari kepemimpinan, delegasi dan defisi fungsional, (3) Prinsip fungsional,
adanya fungsionalisme bermacam macam tugas yang berbeda (4) Prinsip staf,
kejelasan perbedaan antara staf dan lini.
3. Mary Parker Follett (1868-1933)
Follett dan Banard bertindak sebagai
“Jembatan” antara teori klasik dan hubungan manusiawi karena pemikiran mereka
berdasarkan kerangka klasik tetapi memperkenalkan beberapa unsur unsur baru
tentang aspek aspek hubungan manusiawi
4.
Chester I. Banard (1886-1961)
Fungsi fungsi
manajemen, menurut pandangan Banard adalah perumusan
tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut
teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu
serta berkeinginan untuk menuruti atasan.
2.4. Pendekatan hubungan Manusiawi
Aliran hubungan
manusiawi (prilaku manusia/ neoklasik) muncul karena ketidak puasan bahwa yang
dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi
dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi
klasik dengan pandangan sosialisasi dan psikologi. Yang pertama
a.
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Dia mengemukakan
bahwa untuk mencapai peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan melalui 3
cara, (1) Penemuan best possible person (2) Penciptaan best possible work (3)
Penggunaan best possible effect untuk memotifasi karyawan
b. Elton Mayo (1880-1949)
Dan percobaan
percobaan Hawthorne “ hubungan
manusia”, sering digunakan sebagi istilah umum untuk menggambarkan cara dimana
manajer berinteraksi dengan bawahannya. Bila “Manajemen Personalia” mendorong
lebih banyak dan lebih baik dalam bekerja, hubungan manusiawi dalam organisasi
adalah baik. Bila moral dan efisiensi memburuk hubungan manusiawi dalam
organisasi adalah buruk. Untuk menciptakan hubungan manusiwi yang baik, manajer
harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan
faktor faktor sosial dan psikologi apa yang memotifasi mereka
.
2.5. Pendekatan Manajemen Modern
Masa Manajemen Modern berkembang
melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran
hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain
dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif
(Operation Research dan Management Science atau Manajemen Operasi).
2.6. Pendekatan sistem Modern
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang
organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian bagian yang saling
berhubungan. Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang
lebih luas.
2.7. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan
Kontingensia (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer, konsultan
dan pengeliti yang mencoba untuk menerapkan konsep konsep dari berbagai aliran
manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Mereka sering menemukan metode metode
yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan dengan baik
dalam situasi situasi lainnya. Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah
mengidentifikasi teknik mana, pada situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu,
dan pada waktu tertentu, akan membantu mencapai tujuan manajemen. Perbedaan
kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula,
karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang yang dapat
diterapkan dalam seluruh kondisi.
Pendekatan
kontingensi telah berkembang di beberapa bidang manajemen seperti perancangan
organisasi, kepemimpinan, motivasi, perencanaan yang strategis dan dinamika
kelompok. Pendekatan ini untuk menjembatani gap yang ada di antara teori dan
praktek. Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu
hubungan fungsional "bila--maka". Ada tiga bagian utama dalam
kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi : lingkungan,
konsep konsep dan teknik teknik manajemen, dan hubungan kontingensi antara
keduanya.
2.8. Manajemen dalam kontek 4.0 atau Era Milenia
Setelah dibicarakan ketiga aliran utama dalam bidang
manajemen ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya
dimasa mendatang, yaitu :
1.
Dominan. Salah satu dari aliran
utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
2.
Divergence. Setiap aliran
berkembang melalui jalurnya sendiri.
3.
Convergence. Aliran aliran dapat
menjadi sepaham dengan batasan batasan di antara mereka cenderung kabur.
4.
Sintesa. Masing masing aliran
berintegrasi.
5.
Proliferation. Akhirnya ada
kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi. Hal yang tampak pada artikel
"The Manajemen Theory Jungle", dimana
Harold Koontz melihat ada enam aliran utama dari teori manajemen. Waren
Haynes dan Josepg L Massie dalam bukunya "Manajemen Analysis" :
Concept and Cases, membedakan enam aliran teori manajemen, yaitu (1) aliran
akuntansi manajerial, (2) aliran ekonomi manajerial, (3) aliran thesis
organisasi, (4) aliran hubungan manusiawi dan perilaku manusia, (5) aliran
kuantitatif dan (6) aliran teknik industri. John G. Hutchinson dalam bukunya
" Management Strategi and Tactics, juga membagi aliran pemikiran manajemen
menjadi enam yaitu : (1) aliran operasional atau proses manajemen, (2) aliran
empirik atau kasus, (3) aliran perilaku manusia, (4) aliran sistem sosial, (5)
aliran teori keputusan dan, (6) aliran matematik. Bahkan Harold Koontz dalam
artikelnya yang telah direvisi membagi menjadi sebelas. Tetapi pendekatan
pendekatan baru tersebut belum menjadi satu aliran baru hanya menjadi pembicaraan
khusus dari serangkaian masalah.
KESIMPULAN
Istilah manajemen berasal dari kata management, berasal dari
kata “ to manage “ yang artinya mengurus atu tata laksana. Sehinnga
manajemen dapat di artikan bagaimana cara megatur, membimbing dan memimpin
semua orang yang menjadi bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat
mrncapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumya. Ilmu Manajeman telah ada sejak ribuan tahun yang
lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut
dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Sebelum abat ke- 20
terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi
pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah dokrin ekonomi klasik.
Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh
organisasi dari pembagian kerja (division of labour) yaitu perincian pekerjaan
kedalam tugas tugas yang spesifik dan berulang. Periode zaman manajemen ilmiah,
didahului oleh revolusi industry pada abad ke-19 yang menyebabkan meningkatnya
kebutuhan pada suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Dan pada Masa Manajemen Modern berkembang
melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran
hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain
dibangun atas dasar manajemen ilmiah. Dalam bidang manajemen
ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa
mendatang, yaitu Dominan, Divergence, Convergence, Sintesa dan Proliferation
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Rois dan Helmi
Muhammad.2016. Pengantar Manajemen. Malang: Penerbit Empat Dua
Media
Handoko, T.Hani.
1984.Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE