Jumat, 12 Juli 2019


MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN
Perkembangan Ilmu Manajemen/Evolusi Teori Manajemen


Dosen Pembimbing : H. Rois Arifin. SE.MMM.




Hasil gambar untuk logo unisma




Nama Kelompok : 1.  Fitri Ayu Lestari               (21801083022)
2.  Putri Ningsih                     (21801083040)
3.  Melinda Ramadhanti         (21801083041)

Kelas : Perbankan Syariah 01

Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang




KATA PENGANTAR
      
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami petunjuk serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tak dapat terselesaikan dengan baik walaupun belum sempurna. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad S.A.W.
Makalah ini disusun sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam menempuh mata kuliah Pengantar Manajemen serta sebagai bukti proses pembelajaran kami dalam Pengantar Manajemen ini. Oleh sebab itu kami mohon maaf jika masih banyak kekeliruan yang kami tulis dalam makalah ini, serta mohon bimbingan dari dosen kami serta kritik dan saran atas keberlangsungan bentuk proses belajar kami dalam makalah ini yang bisa disampaikan langsung kepada penyusun makalah. Terimakasih.








DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN  .....................................................................................
1.1  Latar belakang......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Sejarah Perkembangan Manajemen......................................................................
2.2 Evolusi Teori Manajemen.....................................................................................
2.3 Teori Manajemen Klasik......................................................................................
2.4 Pendekatan Hubungan Manusiawi......................................................................
2.5 Pendekatan Manajemen Modern.........................................................................
2.6 Pendekatan Sistem Manajemen...........................................................................
2.7 Pendekatan Kontingensi......................................................................................
2.8 Manajemen dalam Kontek 4.0 atau Era Milenia..................................................
BAB 3. KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................










BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
       
              Istilah manajemen berasal dari kata management, berasal dari kata “ to manage “ yang artinya mengurus  atu tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan bagaimana cara megatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan serta mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan
              Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang ilmu sosial pasti mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti perkembangan zaman. Ada pendapat yang menyatakan bahwa hari ini tak kan ada tanpa ada masa lalu, maka dari itu apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen.
              Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.  Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap hal lainnya mengenai manajemen.
              Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

1.2           Rumusan Masalah
1.      Sejarah Perkembangan Manajemen
2.      Evolusi Teori Manajemen
3.      Teori Manajemen Klasik
4.      Pendekatan Hubungan Manusiawi
5.      Pendekatan Manajemen Modern
6.      Pendekatan Sistem Manajemen
7.      Pendekatan Kontingensi
8.      Manajemen dalam Kontek 4.0 atau Era Milenia

1.3           Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Manajemen
2.      Untuk mengetahui Evolusi Teori Manajemen
3.      Untuk mengetahui Teori Manajemen Klasik
4.      Untuk mengetahui Pendekatan Hubungan Manusiawi
5.      Untuk mengetahui Pendekatan Manajemen Modern
6.      Untuk mengetahui Pendekatan Sistem Manajemen
7.      Untuk mengetahui Pendekatan Kontingensi
8.      Untuk mengetahui Manajemen dalam Kontek 4.0 atau Era Milenia
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Perkembangan Manajeman
            Ilmu Manajeman telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memperdulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang direncanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana yang ditentukan
            Peradaban kuno pada bagian barat Mesopotamia dari tulisan orang-orang Mesir kuno sekitar tahun 1200 sebelum masehi menunjukkan sudah adanya pengetahuan serta penggunaan manajeman untuk pengelolahan soal-soal politik. Begitu pula dengan sejarah Yunani kuno dan kerajaan Romawi banyak memberikan bukti tentang pengetahuan manajemen, terutama dalam siding-sidang pengadilan, praktik-praktik pemerintah, organisasi ketentaraan, kesatuan usaha usaha kelompok  dan pelaksana otoritas. Pada sejarah peradaban dunia barat, juga diketahui bahwa gereja Katolik banyak memberikan sumbangsih kea rah pengetahuan manajemen melalui pengembangan struktur organisasi sedunia dan melalui penggunaan otoritas dalam bidang pekerjaan manajeman.
            Ilmu manajemen berkembang sejalan dengan perkembangan sejarah manusia. Pada sekitar abad ke-18, di Eropa dan Amerika perusahan- perusahaan besar bermunculan. Dengan berkembangnya ukuran, aktifitas perusahaan, operasi dan masalahnya pun akan semakin kompleks. Dengan demikian, pengoperasian semakin rumit, teknologi-teknologi baru bermunculan (untuk mengatasi persoalan). Disisi lain, konsumen yang membeli hasil produksi perusahaan mulai beragam tabiatnya. Karena itu, para praktisi dan akademisi satu persatu bermunculan menawarkan konsep-konsep manajemen dalam pengelolahan yang lebih baik. Konsep ini dari waktu ke waktu terus berkembang semakin hari semakin baik. Sejarah perkembangan ilmu manajemen sebenarnya juga menggambarkan betapa manusia selalu berusaha menaklukkan berbagai tantangan yang ada di sekitarnya. Manusia membuat sesuatu menjadi lebih baik, lebih mudah dan lebih efektif.
            Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Periode Waktu
Aliran Manajemen
Kontributor
1870 – 1930
Manajemen Ilmiah
Frederick W. Taylor
Frank dan Lillian Gilbreth
Henry Gantt
Harington Emerson
1900 – 1940
Teori Organisasi Klasik
Henri Fayol
Jame D. Mooney
Mary Parker Follett
Herbert Simon
Chester I. Banard
1930 – 1940
Hubungan Manusiawi
Hawthorne Studies
Elton Mayo
Fritz Roethlisberger
Hugo Munsterberg
1940 - sekarang
Manajemen Modern
Abraham Maslow Cris Argyris, Douglas McGregor, Edgar Schien, David McCleland, Robert Blake & Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dan sebagainya, serta ahli ahli operation research (management science)


2.2. Evolusi Teori Manajemen
            Sebelum abat ke- 20 terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah dokrin ekonomi klasik. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labour) yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industry pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48000 peniti dalam sehari. Akan tetapi jika orang bekerja sendiri sudah sangat hebat menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan cara berikut :
a. Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap tiap pekerja
b. Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas
c. Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja
            Peristiwa penting ke dua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi industry di Inggris. Revolusi Industri memadai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada berpindahnya kegiatan produksi dari rumah rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan membuat manajer manajer membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari dan lain-lain.
Dalam bahasan ini ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu:
            1. aliran manajemen klasik
            2. aliran hubungan manusiawi
            3. aliran manajemen modern

2.3. Teori manajemen Klasik
            Periode zaman manajemen ilmiah, didahului oleh revolusi industry pada abad ke-19 yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pada suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Usaha usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritis. Pembahasan perkembangan- perkembangan teori teori dan prinsip prinsip manajemen selanjutnya akan dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan gagasan mereka.



a.       Manajemen ilmiah
Ilmu manajemen muncul setelah negara Eropa Eropa barat dan Amerika dilanda revolusi indrustri, yang terjadi sekitar abad-19 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efesien lagi. Ada 2 tokoh yang mengawali munculnya manajemen ilmiah ini, yaitu :
1.      Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manajer pabrik permintaan kapas di new lanark, scotlandia. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bila mana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan di rawat ( dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya). Oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi eksternal dan internal dari pekerjaan.
2.      Charles Babbage (1792-1871)
Kontribusi Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanisme yang pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerjasama yang paling menguntungkan antara para pekerja dengen pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Adapun aliran manajemen ilmiah (Scientific Manajement) ditandai dengan berbagai kontribusi diberikan oleh para tokoh aliran manajemen ilmiah yaitu Frederick W. Taylor dan Lillian Gilbreth, Henry Gantt, Harington Emerson.
3.      Frederick W. Taylor ( 1856-1915)
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (Scientific Manajement). Taylor telah memberikan prinsip prinsip dasar (falsafa) penerapan pendekatan ilmiah dan manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik teknik untuk mencapai efesiensi. Dari hasil penelitian dan analisanya taylor menegmukakan 4 prinsip manajemen ilmiah yaitu:
a.       Menghilangkan sistem coba coba dan menerapkan metode ilmu pengetahuan di setiap unsur unsur kegiatan.
b.      Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c.       Setiap petugas harus menerapkan hasil hasil ilmu pengetahuan didalam menjalankan tugasnya.
d.      Harus dijalin kerjasama yang baik antara pemimpin dan pekerja.

4.      Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1917)
Frank adalah seorang pemilik perusahaan kontraktor bangunan. Ia mengamati, sebenarnya banyak pekerjaan yang mubazir dalam proyek proyek dalam pekerjaannya. Misalnya tentang gerakan gerakan pekerjaan dalam menyusun batu bara. Yang sangat terkenal adalah ketika ia mengamati 18 gerakan yang dilakukan oleh tukang batu, ia menemukan sesungguhnya tidak semuanya perlu dilakukan. Maka ia menyarankan agar dari 18 gerakan tersebut diringkas menjadi 5 gerakan saja, yang benar benar penting. Dengan pengurangan ini, ia bisa meningkatkan produktifitas sebsar 200%.
Sedangkan Lillian Gilbreth, lebih tertarik pada aspek aspek manusia dalam bekerja, seperti seleksi, penempatan kerja, dan latiha personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya, yang berjudul The Psychology of Manajement. Baginya manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir yaitu memebantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
5.      Henry L. Gantt (1861-1919)
Gagasan Gantt yang sangat terkenal dan hingga kini masih ramai penggunaannya adalah Gantt Chart, yaitu tabel perencanaan yang menggambarkan pekerjaan dan target pekerjaan sekaligus juga biayanya. Dengan tabel ini perusahaan maupun individu dapat mengontrol apakah perencanaan sudah seperti yang diharapkan, baik dari segi biaya maupun waktu.
Penegmbangan Gantt Chart ini kini digunakan secara meluas aplikasinya seperti perangkat lunak yang berbasis PERT (Program Evaluation and Review Technique). Program ini memeberikan gambaran tentang sebuah pekerjaan, jalur penyelesaiannya, jalur atau pekerjaan kritis yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum jalur lain, waktu penyelesaian dan lain lain.
6.      Harington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 prinsip prinsip efesiensi yang sangat terkenal itu yang secara ringkas adalah sebagai berikut : Tujuan tujuan dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang dilakukan masuk akal, adanya staf yang cakap, disiplin, balas jasa yang adil, laporan laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg, pemberian perintah, adanya standar standar dan skegul skegul, kondisi yang standar disasi, operasi yang distandar disasi, intruksi intuksi praktis tertulis yang terstandar, balas jasa efesiensi.

b.      Teori organisasi klasik

1.      Henri Fayol (1841-1925)
Fayol membagi operasi operasi perusahaan menjadi 6 kegiatan yang semuanya saling tergantung satu dengan yang lain. Kegiatan kegiatan tersebut adalah (1) Teknik produksi dan manufacturing produk, (2) Komersial pembelian bahan baku dan penjualan produk, (3) Keuangan [finansial] perolehan dan penggunaan modal, (4) Keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) Akuntansi pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca, dan pengumpulan data statistik (6) Manajerial
2.      Jame D. Mooney
Menurut Mooney untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 kaidah dasar yaitu : (1) Koordinasi, syarat syarat adanya koordinasi meliputi wewewnang, saling melayani, doktrin [perumusan tujuan] dan disiplin (2) Prinsip skalar, proses skalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan defisi fungsional, (3) Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme bermacam macam tugas yang berbeda (4) Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staf dan lini.
3.      Mary Parker Follett (1868-1933)
Follett dan Banard bertindak sebagai “Jembatan” antara teori klasik dan hubungan manusiawi karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik tetapi memperkenalkan beberapa unsur unsur baru tentang aspek aspek hubungan manusiawi
4.      Chester I. Banard (1886-1961)
Fungsi fungsi manajemen, menurut pandangan Banard adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan.

2.4. Pendekatan hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia/ neoklasik) muncul karena ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosialisasi dan psikologi. Yang pertama
a.       Hugo Munsterberg (1863-1916)
Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan melalui 3 cara, (1) Penemuan best possible person (2) Penciptaan best possible work (3) Penggunaan best possible effect untuk memotifasi karyawan
b.      Elton Mayo (1880-1949)
Dan percobaan percobaan Hawthorne “ hubungan manusia”, sering digunakan sebagi istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Bila “Manajemen Personalia” mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam bekerja, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah baik. Bila moral dan efisiensi memburuk hubungan manusiawi dalam organisasi adalah buruk. Untuk menciptakan hubungan manusiwi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor faktor sosial dan psikologi apa yang memotifasi mereka
.
2.5. Pendekatan Manajemen Modern
Masa Manajemen Modern berkembang melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau Manajemen Operasi).

2.6. Pendekatan sistem Modern
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian bagian yang saling berhubungan. Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.

2.7. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan Kontingensia (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan pengeliti yang mencoba untuk menerapkan konsep konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Mereka sering menemukan metode metode yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan dengan baik dalam situasi situasi lainnya. Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana, pada situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu mencapai tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi.
Pendekatan kontingensi telah berkembang di beberapa bidang manajemen seperti perancangan organisasi, kepemimpinan, motivasi, perencanaan yang strategis dan dinamika kelompok. Pendekatan ini untuk menjembatani gap yang ada di antara teori dan praktek. Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu hubungan fungsional "bila--maka". Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi : lingkungan, konsep konsep dan teknik teknik manajemen, dan hubungan kontingensi antara keduanya.
2.8. Manajemen dalam kontek 4.0 atau Era Milenia
Setelah dibicarakan ketiga aliran utama dalam bidang manajemen ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang, yaitu :
1.              Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
2.              Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3.              Convergence. Aliran aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan batasan di antara mereka cenderung kabur.
4.              Sintesa. Masing masing aliran berintegrasi.
5.              Proliferation. Akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi. Hal yang tampak pada artikel "The Manajemen Theory Jungle", dimana  Harold Koontz melihat ada enam aliran utama dari teori manajemen. Waren Haynes dan Josepg L Massie dalam bukunya "Manajemen Analysis" : Concept and Cases, membedakan enam aliran teori manajemen, yaitu (1) aliran akuntansi manajerial, (2) aliran ekonomi manajerial, (3) aliran thesis organisasi, (4) aliran hubungan manusiawi dan perilaku manusia, (5) aliran kuantitatif dan (6) aliran teknik industri. John G. Hutchinson dalam bukunya " Management Strategi and Tactics, juga membagi aliran pemikiran manajemen menjadi enam yaitu : (1) aliran operasional atau proses manajemen, (2) aliran empirik atau kasus, (3) aliran perilaku manusia, (4) aliran sistem sosial, (5) aliran teori keputusan dan, (6) aliran matematik. Bahkan Harold Koontz dalam artikelnya yang telah direvisi membagi menjadi sebelas. Tetapi pendekatan pendekatan baru tersebut belum menjadi satu aliran baru hanya menjadi pembicaraan khusus dari serangkaian masalah.













KESIMPULAN

Istilah manajemen berasal dari kata management, berasal dari kata “ to manage “ yang artinya mengurus  atu tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan bagaimana cara megatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumya. Ilmu Manajeman telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Sebelum abat ke- 20 terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah dokrin ekonomi klasik. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labour) yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas tugas yang spesifik dan berulang. Periode zaman manajemen ilmiah, didahului oleh revolusi industry pada abad ke-19 yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pada suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Dan pada Masa Manajemen Modern berkembang melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah. Dalam bidang manajemen ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang, yaitu Dominan, Divergence, Convergence, Sintesa dan Proliferation
















DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Rois dan Helmi Muhammad.2016. Pengantar Manajemen. Malang: Penerbit Empat Dua Media
Handoko, T.Hani. 1984.Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE